PT. Ocean Mantra Village

Anda mungkin terkejut, tapi kami bukanlah pebisnis, pengembang, investor, atau bahkan orang kaya. Jadi, siapa sebenarnya kami?

Kami adalah pemimpi. Kami adalah visioner. Kami adalah jenis orang yang cukup sabar untuk mencari lahan sempurna selama tiga tahun, dan cukup berani untuk menjual satu-satunya rumah kami demi membiayai sebuah impian.

Namun, itu belum keseluruhan ceritanya. Tanpa kami duga, kami ternyata cukup kuat untuk memperjuangkan hak atas tanah selama tiga tahun dan menunggu enam tahun lagi untuk mulai membangun.

Inilah kami: Mikhail dan Olesia Vlasovs.

Kami adalah expat asal Rusia yang berakar di Asia dan kini menjadi warga Indonesia. Kami adalah pencinta retreat dan pejuang transformasi pribadi. Selama delapan tahun, kami telah memimpin retreat dan merancang berbagai program di seluruh Asia dan dunia.

Hingga suatu hari, kami beralih kepada para tamu dan pembaca blog kami, meminta dukungan. Kami membutuhkan dana untuk membangun. Gila? Mungkin. Nyata? Tentu saja.

Ini adalah apa yang mereka sebut crowdinvesting. Kami menjangkau komunitas kami, meminta bantuan mereka, dan di sinilah kami sekarang — membangun Impian ini dengan dukungan dari para "Malaikat" kami.

Ini benar-benar sebuah proyek komunitas untuk semua jiwa yang penuh rasa ingin tahu dan sukacita.

Mikhail adalah praktisi meditasi dan instruktur freediving. Perjalanannya dalam industri pariwisata dimulai sebagai guide dan terus berkembang hingga menjadi pemilik agen perjalanan sendiri. Jalannya membawanya pada meditasi, dan kemudian freediving yang mengubah dunianya.

Ia melihat potensi freediving sebagai praktik transformatif yang melampaui eksplorasi fisik. Tidak seperti olahraga lain yang mengandalkan kemauan keras, freediving justru membutuhkan relaksasi dan kemampuan untuk melepaskan diri demi hasil yang terlihat.

Dalam banyak hal, ini lebih dekat dengan esensi yoga daripada yoga modern itu sendiri, dan hal ini sangat beresonansi dengan Mikhail, yang kini menjadikannya misi untuk berbagi pengalaman ini dengan orang lain.

Dulu ia memimpikan stasiun freediving kecil, namun hidup punya selera humor yang bagus. Kini, ia membangun pusat tersebut di lahan seluas 3.5 hektar.

Olesia, di sisi lain, tiba di Asia hampir dua dekade lalu sebagai backpacker, kemudian menjadi penulis buku tentang perjalanan solonya dari Tiongkok hingga Kalimantan.

Sepanjang hidupnya, ia selalu menyeimbangkan diri antara pariwisata dan pemasaran, dan kini ia berkesempatan menyatukan keduanya dalam visi bersama kami.

Olesia pernah menganggap dirinya seorang traveler yang menulis tentang perjalanannya, namun jalannya menunjukkan bahwa ia adalah seorang penulis yang bepergian — tidak hanya melalui tempat, tetapi juga menjelajahi dunia batinnya sendiri.

Hidupnya selalu mengarahkannya pada pertanyaan tentang transformasi pribadi, dan sejak 2012, ia mendedikasikan diri pada bidang ini.

Ketika kami bertemu, visi kami menyelaraskan, dan proyek Ocean Mantra Village pun lahir.

Awalnya hanya sebuah ide dan impian, kemudian menjadi rencana kasar — rencana yang hampir hancur oleh pandemi dan realitas.

Namun, kami bertahan. Dan kini, ia tumbuh menjadi eco-retreat tebing yang menakjubkan dengan teluk pantai triple-putih — lokasi sempurna untuk Re-Start, Re-Vision, dan Re-Self.

Catatan Penting: Akun ini khusus difungsikan sebagai sarana perekrutan karyawan untuk area Nusa Tenggara Barat.